Anda
tentu telah mengenal beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Setiap jenis media pasti punya kelebihan dan
kelemahan. Pemahanan masing-masing karakteristik media , akan membantu
Anda dalam pemilihan jenis media yang paling tepat untuk
kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih
secara cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran
bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena
harus mempertimbangkan berbagai faktor.
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
Pemilihan
tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas”
(misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media
itulah yang harus dipakai. Kalau toh kita memilih, maka yang
kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana
yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja,
telah ditetapkan bahwa media yang digunakan
adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan
mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan terbuka, lebih rumit lagi.
Model
pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya,
kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan
kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan
terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini
menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
Mengapa Perlu Pemilihan Media?
Media
pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.
Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus
sesuai dengan proses pembelajaran secara
menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media
tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
Apabila
kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam
pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media
tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal
meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau
harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum
tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai
keperluan tersebut.
Jadi,
pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media
yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran
didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan
dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan
berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kriteria Pemilihan Media
Memilih
media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan
membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di
kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita
menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai
berikut.
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai?
Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau
kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah
penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu
gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan
mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio,
visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
2) Sasaran didik
Siapakah
sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik
mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada
yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan
seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka
media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya.
Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat
dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar
dengan kondisi mereka.
3) Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana
karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah
media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita
tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal
dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih
pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang
lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu,
sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana
karaktristik media tersebut.
4) Waktu
Yang
dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa
lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ? Pertanyaan
lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media
tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses
pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor
biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah
penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media,
jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi
kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan
untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah kita
mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya
seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan
tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai
tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.
6) Ketersediaan
Kemudahan
dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media
yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ?
Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk
membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah
sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk
menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih
efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah
tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup
bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7) Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya:
apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau
masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran
secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran,
sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media
tersebut dalam pembelajaran.
8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana
mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ?
Apakah suaranya jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena
keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu
diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang
sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu
tidak perlu lagi kita gunakan.
Prinsip-prinsip Pemanfaatan Media
Setelah
kita menentukan pilihan media yang akan kita gunakan, maka pada
akhirnya kita dituntut untuk dapat memanfaatkanya dalam proses
pembelajaran. Media yang baik, belum tentu menjamin keberhasilan belajar siswa jika kita tidak dapat menggunakannya dengan baik. Untuk
itu, media yang telah kita pilih dengan tepat harus dapat kita
manfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai prinsip-prinsip pemanfaatan
media.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu kita perhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu :
· Setiap
jenis media, memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada satu jenis
media yang cocok untuk semua segala macam proses belajar dan dapat
mencapai semua tujuan belajar. Ibaratnya, tak ada satu jenis obat yang
manjur untuk semua jenis penyakit.
· Penggunaan beberapa
macam media secara bervariasi memang perlu. Namun harap diingat, bahwa
penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus dalam suatu kegiatan
pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak akan memperjelas
pelajaran. Oleh karena itu, gunakan media seperlunya, jangan
berlebihan.
· Penggunaan
media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Lebih baik
menggunakan media yang sederhana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa
daripada media canggih namun justru membuat siswa kita terheran-heran
pasif.
· Sebelum
media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan
rencana pelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan kita
sajikan dengan bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik
penggunaannya.
· Hindari
penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar
pengisi waktu kosong saja. Jika siswa sadar bahwa media yang digunakan
hanya untuk mengisi waktu kosong, maka kesan
ini akan selalu muncul setip kali guru menggunakan media. Penggunaaan
media yang sembarangan, asal-asalan, “daripada tidak dipakai”, akan
membawa akibat negatif yang lebih buruk daripada tidak memakainya sama
sekali.
· Harus
senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaaan media.
Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses kegiatan belajar mengajar
tidak efektif dan efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses
pembelajaran. Hal ini terutama perlu diperhatikan ketika kita akan
menggunakan media elektronik.
Prosedur pemilihan Media pembelajaran
Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson
(1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan
flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
· Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya
sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan
khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan
pembelajaran.
· Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan).
· Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
· Menentukan jenis media yang sesuai
untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria
lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan
beaya.
· Mereview
kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih
terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang
lebih tepat.
· Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik
ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih
media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Ia
menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi
pencapaian berbagai tujuan belajar sebagai berikut :
Jenis Belajar
Jenis Media
|
Informasi Faktual
|
Pengenalan Visual
|
Konsep, Prinsip
|
Prosedural
|
Keteram-pilan, gerakan
|
Sikap, motivasi
|
Gambar diam
Gambar hidup
Televisi
Benda nyata
Audio
Pembelajan terprogram
Peragaan
Buku Teks
Sajian lisan
|
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
|
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
rendah
|
Sedang
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
|
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
sedang
|
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
rendah
|
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
sedang
|
Matrik kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar
Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu kita mempelajari jenis belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, kita
bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut.
Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang
tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara
horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media
mana yang sebaiknya kita pilih. Jika media tersebut
ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal,
tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang
samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang berlabel “ “sedang”. Ini berati kita telah memilih jenis media “terbaik kedua”, bukan yang terbaik.
Sekali
lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media
tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika
terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka
prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan
yang telah tersedia di sekitar kita.